1. Defenisi Jaringan Backbone
Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan
dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari
bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus.
Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol
dalam sebuah jaringan.
Teknik backbone merupakan teknik yang paling
banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server.
Kabel yang digunakan biasanya adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8.
Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel
RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum
membangung jaringan backbone:
- Kebutuhan
yang berkaitan dengan desain akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan,
IP, dan frame relay
- Kapasitas
yang dibutuhkan dalam membangun jaringan backbone tergantung pada desain
keluarannya
- Topologi
dan teknologi yang akan digunakan perlu dipertimbangkan
- Topologi
akan berpengaruh pada jumlah dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan
desain akses backbone
Backbone menyediakan banyak efisiensi yang
tidak disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi:
- Penggabungan
lalu lintas (mengeliminasi path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas
berbeda)
- Platform
dengan bandwidth yang tinggi
- Rerouting
dan redundancy
- Skala
ekonomis
- Arsitektur
untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri
- Berbagi
perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokasi
- Routing
yang cerdas
- Bandwidth
dinamik dengan alokasi sumber daya
- Topologi
yang fleksibel dengan berbagai gaya desain
- Pengaturan
jaringan yang terpusat maupun terdistribusi
- Fleksibilitas
2. Desain
Jaringan Utama (Backbone)
a. Teknologi
dalam Membangun Jaringan Backbone
Dalam membangun jaringan backbone, teknologi yang
perlu dipersiapkan antara lain:
• Bridge
backbone ring
• Fiber
Distributed Data Interface (FDDI) : 100 Mbps, Sistem dual ring dengan protocol
MAC token ring
• Asynchronous
Transfer Mode ( ATM ), lokal switch, atau public switch
FDDI merupakan protokol yang digunakan untuk
transmisi pada jaringan yang mempunyai Token Passing Ring yang dapat
meningkatkan kinerja jaringan. FDDI menggunakan serat optik dengan kecepatan
transmisi mencapai 100 Mpbs. FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal
dengan jarak maksimum 2 km.
Asynchronous Transfer Mode ( ATM ) merupakan
teknologi ini dikembangkan pada awal tahun 1990-an. Prinsip pada ATM adalah
setiap informasi harus ditransfer ke dalam bentuk sel. ATM memiliki kecepatan
transfer data yang tinggi, yaitu mencapai 150 Mpbs. Teknologi ini sangat cocok
digunakan dalam pengiriman data dalam bentuk suara atau gambar (multimedia).
b. Teknik
Pengkabelan
Sistem kabel pada jaringan backbone harus
menyediakan interkoneksi antara ruang peralatan komunikasi, ruang telekomunikasi,
ruang terminal utama, dan fasilitas masuk dalam struktur sistem telekomunikasi
kabel. sistem pengkabelan terdiri dari kabel backbone, kabel patch atau jumper
yang digunakan untuk menghubungkan lalu lintas transfer data. Kabel backbone
menghubungkan lalu lintas utama data. Warna sebutan untuk tipe kabel serat
antara lain:
Single Mode fiber> Kuning
Multi Mode fiber 62.5 micron > Orange
Multi Mode fiber 50 micron 1GB > Orange
Multi Mode fiber 50 micron 10GB > Aqua
c. Topologi
Jaringan Backbone
- Topologi Bus
Topologi bus sering juga disebut sebagai
topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian
beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
Secara sederhana pada topologi bus, satu
kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung
ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa
tahanan listrik sekitar 60 ohm). Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap)
untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila
digunakan “thick coax” sebagai media transmisi atau berupa “BNC T-connector”
bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi atau berupa konektor “RJ-45”
dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
Transmisi data dalam kabel bersifat “full
duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.
Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol
Ethernet atau CSMA/CD. Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah
distandarisasi dalam IEEE 802.3
Alasan penggunaan jaringan backbone :
• Semakin meningkatnya kebutuhan interkoneksi
antar jaringan lokal yang ada
• Meningkatnya kecepatan transfer data
khususnya untuk data grafis, video, dan audio, karena kecepatan transfer data
FDDI dapat mencapai 100 Mbps
• Konsep instalasi dan manajemen jaringan
backbone lebih sederhana, tetapi jarak jangkauan dapat lebih luas dan jauh
• Jaringan backbone dapat meningkatkan
kemampuan dan mengatasi bottleneck transfer
Keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem
interkoneksi dengan jaringan backbone ini adalah :
• Jaringan backbone mempunyai kecepatan
transfer data mencapai 100 Mbps sehingga dapat mengurangi terjadinya peristiwa
bottleneck.
• Jaringan backbone biasanya akan menggunakan
teknik dual ring sehingga memiliki fault tolerance yang sangat tinggi.
• Jaringan backbone dapat mendukung lalu
lintas data, suara dan gambar.
• Lingkup jaringan dapat mencapai 100 km.
Tetapi sistem interkoneksi dengan menggunakan
jaringan backbone ini juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain :
• Proses instalasi membutuhkan tenaga ahli
khusus.
• Biaya instalasi dan perawatan masih relatif
mahal.
Pada prinsipnya Infrastruktur Telekomunikasi
dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
1.
Back bone Internasional, yaitu jaringan yang menghubungkan trafik domestik ke
jaringan internasional, sarana utama yang digunakan adalah kabel optik bawah
laut dan satelit internasional dan regional.
2. Backbone Domestik, adalah sarana
infrastruktur yang menghubungkan kota-kota di seluruh Indonsia. Untuk hubungan
kota-kota metropolitan di bagian barat Indonesia pada umumnya telah terhubung
dengan kabel optik, sedangkan satelit dan radio teresterial telah terhubung ke
seluruh wilayah Indonesia, rincian detail masing-masing bakbone akan diuraikan
pada slide selanjutnya.
3. Jaringan Akses, adalah jaringan yang
terhubung langsung ke pelanggan. Jaringan inilah yang memerlukan investasi yang
sangat besar dengan berbagai macam variasi teknologi. Secara garis besarnya
dibagi mencadi dua, yautu yang menggunakan media kabel dan wireless. Umumnya
jumlah pelanggan dari masing-masing operator menggambarkan jumlah akses yang
tersedia.
Sumber:
http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/2070906-jaringan-backbone/#ixzz33Qmhnfb2
thanks gan sudah share
BalasHapusElemen solder uap