Rabu, 11 Maret 2015

Bentuk Handphone Yang Paling Unik

Mungkin dibenak kalian bentuk handphone sangatlah biasa saja dan tidak begitu istimewa. Banyak sekali produsen handphone yang saat ini lagi ngetrend dengan desain handphone berkonsep layar sentuh. Memang sekarang handphone sangat populer dengan istilah smartphone atau bahasa Indonesianya adalah ponsel pintar. Bagi kalian pengamat teknologi pasar persaingan pasar handphone sangatlah ketat, tetapi yang paling menonjol adalah persaingan antara apple dan Samsung yang perang soal hak paten. Selanjut kita kita tinggalkan tentang soal hak paten, di dunia ini ada beberapa bentuk handphone yang unik dan berikut ini adalah bentuk handphone paling unik.

Romantic Mobile

Romantic mobile 

Dengan adanya sejumlah daun memberikan konsep desain pohon anggur dan juga ibu – ibu serta kunci mutiara. Handphone dengan bentuk unik ini sangat cocok untuk para pecinta steampunk romantis. Dengan menggunakan kulit merah dan tembaga yang memerikan warna yang menarik dan yang paling menonjol adalah terdapat ornamen perak kecil di tombol menu jika dilihat seperti kunci angin. Ini merupakan handphone pertama kali karya dari Ivan Mavrovic’s yang diciptakan pada tahun 2008.

Steampunk iPhone

 SteamPunch phone

Mungkin jika terlihat dari casing iPhone ada juga terdapat casing yang versi steampunk. Dari modelnya bila diperhatikan bahwa terdapat jam tua yang menempel dan jam tersebut masih berfungsi. Anda jangan khawatir karena casing tersebut telah ada lapisan perlindungan tambahannya. Sang penciptanya juga dipoleskannya lapisan automotive polymer untuk adanya perlindungan tambahan.

SteamPunch phone

SteamPunch phone 


Handphone ini adalah karya dari desainer Arthur Scmitt dari Negara Prancis yang telah berhasil menciptakan ponsel bergaya steampunk yang unik. Karyanya ini juga telah memanagkan kontes Most Mutated Design. Handphone ini di buat dengan bahan logam dan kayu terus bahan tersebut di desain dengan ramping tapi sederhana. Handphone tersebut tidak memiliki keyboard atu layar, yang membuat unik adalah pengguna harus mengaktifkannya dengan memasukkan sebuah punchcard kertas dengan menggunakan biner encoded.

M47 automatic

M47 automatic


Handphone ini memiliki desain yang bisa dikatakan sangat unik karena di dalam ponsel nokia tersebut terdapat casing yang terbuat dari accesoris kecil – kecil, kulit dan juga roda bergerigi dari logam repuposed. Mempunyai roda dan gulungan kawat – kawat yang membuat seseorang menjadi heran apa yang apakah itu handphone atau toolbox?. Pada handphone tersebut juga terdapat sebuah sekrup kecil untuk kunci dan di sebelah atas juga terdapat kait untuk memasang handphone pada pakaian anda.

STP mobile

STP mobile 

Konsep desain atau bentuk dari handphone ini adalah seperti arloji apabila jka kita lihat dari layarnya. Handphone ini juga ada benda yang berkilau sebagai tombol navigatornya. Dengan menggunakan tembaga daur ulang, permata pirus dan juga gelang tua dan tidak ketinggalan juga aksesoris bunga kuningan yang terletak d bagian atas handphone ini, bila anda melihat handphone ini maka akan terlihat tampilan yang unik dan membuat orang – orang di sekitar anda menjadi iri terhadap anda. 

Minggu, 01 Juni 2014

Membangun Jaringan 4 Gedung, 4 Lantai, 3 Ruangan dengan 40 PC


Gambar Rancangan Jaringan

A.    Perancangan Jaringan pada 4 Gedung

Jaringan dibawah ini terdiri dari 4 gedung, yang mana menggunakan 5 Router dan 4 swicth utama 24 port tiap gedung, sbb; Dari gambar dapat dijelaskan bahwa pada 5 router tadi digunakan 1 router sebagai Master Mikrotik Router dengan user manager 192.168.1.1/24, dengan pengaturan Mikrotik routernyamemiliki 2 interface yaitu:

• Interface (public/ether 1)
Interface public ini berfungsi sebagai penghubung jaringan local ke internet, yang memiliki IP address yang berada pada class yang sama dengan internet. Seperti pada gambar saya menggunakan Gateway ke internetnya dengan IP address: 192.168.189.1/24, maka untuk interface publicnya saya mengatur IP addressnya : 192.168.189.200/24

• Interface (local/ether2)
Interface local ini berfungsi sebagai penghubung jaringan local ke mikrotik router yang kemudian diteruskan pada interface public. Saya menggunakan IP adress localnya:192.168.1.1/24. Selanjutnya diberi pengaturan IP Address selanjutnya pada keempat router, dengan :

R1:192.168.1.2/24,
R2: 192.168.1.3/24,
R3: 192.168.1.4/24,
R4: 192.168.1.2/24.

Kemudian memberi pengaturan implementasi IP Address apa yang digunakan pada masing-masing gedung, dengan :
G1: 10.10.10.1/24,
G2: 20.20.20.1/24,
G3: 30.30.30.1/24,
G4: 40.40.40.1/24

B.    Perancangan Jaringan 4 Gedung Perlantai

Pengaturan Subnetmask Pergedung:

Gedung 1:

Di gedung 1 terdiri dari :
4 Lantai/40 pc = 160 PC

kelas C.
netmask = 255.255.255.0

Ø    n
=> 40+22
= 6
=> 4264 => 42

Maka netmasknya:11111111. 11111111. 11111111. 11000000 = 255.255.255.192. Dengan rentangan 64 perlantai. Maka untuk mencari rentangan IP address adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.4.0 - 192.168.4.63
•Untuk lantai 2: 192.168.4.64 - 192.168.4.127
•Untuk lantai 3: 192.168.4.128 -192.168.4.191
•Untuk lantai 4: 192.168.4.192 -192.168.4.255

Keterangan: untuk ip awal dan ip akhir tidak dipakai karena diperuntukan untuk net id dan broadcast. Jadi ip yang bisa dipakai adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.4.1 -192.168.4.62
•Untuk lantai 2: 192.168.4.65 -192.168.4.126
•Untuk lantai 3: 192.168.4.129 -192.168.4.190
•Untuk lantai 4: 192.168.4.193 - 192.168.4.254

Karena menggunakan hanya 40 komputer maka rentangan ip yang digunakan adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.4.1 - 10.10.10.40
•Untuk lantai 2: 192.168.4.65 - 192.168.4.104
•Untuk lantai 3: 192.168.4.129-192.168.4.168
•Untuk lantai 4: 192.168.4.193 - 192.168.4.232

Gedung 2:

Di gedung 2 ini juga terdiri dari :
4 lantai / 40 pc = 160 PC

Disini juga memakai kelas C. Subnetting: (Sama halnya dengan Gedung 1). Dengan rentangan 64 perlantai. Maka untuk mencari rentangan IP address adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.0 - 192.168.122.63
•Untuk lantai 2: 192.168.122.64 - 192.168.122.127
•Untuk lantai 3: 192.168.122.128 - 192.168.122.191
•Untuk lantai 4: 192.168.122.192 - 192.168.122.255

Keterangan: untuk ip awal dan ip akhir tidak dipakai karena diperuntukan untuk net id dan broadcast. Jadi ip yang bisa dipakai adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.1 - 192.168.122.62
•Untuk lantai 2: 192.168.122.65 - 192.168.122.126
•Untuk lantai 3: 192.168.122.129 - 192.168.122.190
•Untuk lantai 4: 192.168.122.193 - 192.168.122.254

Karena menggunakan hanya 40 komputer maka rentangan ip yang saya gunakan adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.1 - 192.168.122.40
•Untuk lantai 2: 192.168.122.65 - 192.168.122.104
•Untuk lantai 3: 192.168.122.129 - 192.168.122.168
•Untuk lantai 4: 192.168.122.193 - 192.168.122.232

Gedung 3:

Di gedung 3 ini juga terdiri dari :
4 lantai / 40 pc = 160 PC

Disini juga memakai kelas C.Subnetting: (Sama halnya dengan Gedung 1).Dengan rentangan 64 perlantai. Maka untuk mencari rentangan IP address adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.0  - 192.168.122.63
•Untuk lantai 2: 192.168.122.64  - 192.168.122.127
•Untuk lantai 3: 192.168.122.128  - 192.168.122.191
•Untuk lantai 4: 192.168.122.192  - 192.168.122.255

Keterangan: untuk ip awal dan ip akhir tidak dipakai karena diperuntukan untuk net id dan broadcast. Jadi ip yang bisa dipakai adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.1    -     192.168.122.62
•Untuk lantai 2: 192.168.122.65     -     192.168.122.326
•Untuk lantai 3: 192.168.122.129     -     192.168.122.190
•Untuk lantai 4: 192.168.122.193     -     192.168.122.254

Karena menggunakan hanya 40 komputer maka rentangan ip yang saya gunakan adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.122.1    -     192.168.122.40
•Untuk lantai 2: 192.168.122.65     -     192.168.122.104
•Untuk lantai 3: 192.168.122.129     -     192.168.122.168
•Untuk lantai 4: 192.168.122.193     -    192.168.122.232

Gedung 4:

Di gedung 3 ini juga terdiri dari :
4 lantai / 40 pc = 160 PC

Disini  juga memakai kelas C.Subnetting: (Sama halnya dengan Gedung 1).Dengan rentangan 64 perlantai Maka untuk mencari rentangan IP address adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.126.0 - 192.168.126.63
•Untuk lantai 2: 192.168.126.64 - 192.168.126.127
•Untuk lantai 3: 192.168.126.128 - 192.168.126.191
•Untuk lantai 4: 192.168.126.192 - 192.168.126.255

Keterangan: untuk ip awal dan ip akhir tidak dipakai karena diperuntukan untuk net id dan broadcast. Jadi ip yang bisa dipakai adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.126.1     -     192.168.126.62
•Untuk lantai 2: 192.168.126.65     -     192.168.126.126
•Untuk lantai 3: 192.168.126.129     -     192.168.126.190
•Untuk lantai 4: 192.168.126.193     -     192.168.126.254

Karena menggunakan hanya 40 komputer maka rentangan ip yang saya gunakan adalah:

•Untuk lantai 1: 192.168.126.1     -     192.168.126.40
•Untuk lantai 2: 192.168.126.65     -     192.168.126.104
•Untuk lantai 3: 192.168.126.129     -     192.168.126.168
•Untuk lantai 4: 192.168.126.193     -     192.168.126.232

Membangun Jaringan 1 Lantai, 3 Ruangan dengan 20 PC

Gambar Rancangan Jaringan

Desain jaringan 1 lantai, 3 ruangan dengan masing-masing ruangan terdiri dari 20 komputer.
Horizantal Cabling

IP yang digunakan
192.168.2. 0 /27, sehingga terdapat 8 jaringan yang berbeda, yaitu :
192.168.2.0     - 192.168.2. 31
192.168.2.32   - 192.168.2. 63
192.168.2.64   - 192.168.2. 95
192.168.2.96   - 192.168.2. 127
192.168.2.128 - 192.168.2.159
192.168.2.160 - 192.168.2.191
192.168.2.192 - 192.168.2. 223
192.168.2.224 - 192.168.2. 255

IP address untuk ruangan A = 192.168.2.2 - 192.168.2.21 
IP address untuk port 1 router: 192.168.2.1

IP address untuk ruangan B = 192.168.2.34 - 192.168.2.53 
IP address untuk port 2 router : 192.168.2.33

IP address untuk ruangan C = 192.168.2.66 - 192.168.2.85 
IP address untuk port 3 router : 192.168.2.65

Jaringan Backbone


1.  Defenisi Jaringan Backbone
Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan.

Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server. Kabel yang digunakan biasanya adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum membangung jaringan backbone:
-  Kebutuhan yang berkaitan dengan desain akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan, IP, dan frame relay
-  Kapasitas yang dibutuhkan dalam membangun jaringan backbone tergantung pada desain keluarannya
-  Topologi dan teknologi yang akan digunakan perlu dipertimbangkan
-  Topologi akan berpengaruh pada jumlah dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan desain akses backbone
Backbone menyediakan banyak efisiensi yang tidak disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi:
-  Penggabungan lalu lintas (mengeliminasi path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas berbeda)
-  Platform dengan bandwidth yang tinggi
-  Rerouting dan redundancy
-  Skala ekonomis
-  Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri
-  Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokasi
-  Routing yang cerdas
-  Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber daya
-  Topologi yang fleksibel dengan berbagai gaya desain
-  Pengaturan jaringan yang terpusat maupun terdistribusi
-  Fleksibilitas

2.  Desain Jaringan Utama (Backbone)
     a.  Teknologi dalam Membangun Jaringan Backbone
Dalam membangun jaringan backbone, teknologi yang perlu dipersiapkan antara lain:
•  Bridge backbone ring
•  Fiber Distributed Data Interface (FDDI) : 100 Mbps, Sistem dual ring dengan protocol MAC token ring
•   Asynchronous Transfer Mode ( ATM ), lokal switch, atau public switch
FDDI merupakan protokol yang digunakan untuk transmisi pada jaringan yang mempunyai Token Passing Ring yang dapat meningkatkan kinerja jaringan. FDDI menggunakan serat optik dengan kecepatan transmisi mencapai 100 Mpbs. FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km.
Asynchronous Transfer Mode ( ATM ) merupakan teknologi ini dikembangkan pada awal tahun 1990-an. Prinsip pada ATM adalah setiap informasi harus ditransfer ke dalam bentuk sel. ATM memiliki kecepatan transfer data yang tinggi, yaitu mencapai 150 Mpbs. Teknologi ini sangat cocok digunakan dalam pengiriman data dalam bentuk suara atau gambar (multimedia).

     b.  Teknik Pengkabelan
Sistem kabel pada jaringan backbone harus menyediakan interkoneksi antara ruang peralatan komunikasi, ruang telekomunikasi, ruang terminal utama, dan fasilitas masuk dalam struktur sistem telekomunikasi kabel. sistem pengkabelan terdiri dari kabel backbone, kabel patch atau jumper yang digunakan untuk menghubungkan lalu lintas transfer data. Kabel backbone menghubungkan lalu lintas utama data. Warna sebutan untuk tipe kabel serat antara lain:
Single Mode fiber> Kuning
Multi Mode fiber 62.5 micron > Orange
Multi Mode fiber 50 micron 1GB > Orange
Multi Mode fiber 50 micron 10GB > Aqua

     c.  Topologi Jaringan Backbone
-  Topologi Bus
Topologi bus sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm). Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data. Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD. Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3

Alasan penggunaan jaringan backbone :
• Semakin meningkatnya kebutuhan interkoneksi antar jaringan lokal yang ada
• Meningkatnya kecepatan transfer data khususnya untuk data grafis, video, dan audio, karena kecepatan transfer data FDDI dapat mencapai 100 Mbps
• Konsep instalasi dan manajemen jaringan backbone lebih sederhana, tetapi jarak jangkauan dapat lebih luas dan jauh
• Jaringan backbone dapat meningkatkan kemampuan dan mengatasi bottleneck transfer

Keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem interkoneksi dengan jaringan backbone ini adalah :
• Jaringan backbone mempunyai kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps sehingga dapat mengurangi terjadinya peristiwa bottleneck.
• Jaringan backbone biasanya akan menggunakan teknik dual ring sehingga memiliki fault tolerance yang sangat tinggi.
• Jaringan backbone dapat mendukung lalu lintas data, suara dan gambar.
• Lingkup jaringan dapat mencapai 100 km.

Tetapi sistem interkoneksi dengan menggunakan jaringan backbone ini juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain :
• Proses instalasi membutuhkan tenaga ahli khusus.
• Biaya instalasi dan perawatan masih relatif mahal.

Pada prinsipnya Infrastruktur Telekomunikasi dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
 1. Back bone Internasional, yaitu jaringan yang menghubungkan trafik domestik ke jaringan internasional, sarana utama yang digunakan adalah kabel optik bawah laut dan satelit internasional dan regional.

2. Backbone Domestik, adalah sarana infrastruktur yang menghubungkan kota-kota di seluruh Indonsia. Untuk hubungan kota-kota metropolitan di bagian barat Indonesia pada umumnya telah terhubung dengan kabel optik, sedangkan satelit dan radio teresterial telah terhubung ke seluruh wilayah Indonesia, rincian detail masing-masing bakbone akan diuraikan pada slide selanjutnya.

3. Jaringan Akses, adalah jaringan yang terhubung langsung ke pelanggan. Jaringan inilah yang memerlukan investasi yang sangat besar dengan berbagai macam variasi teknologi. Secara garis besarnya dibagi mencadi dua, yautu yang menggunakan media kabel dan wireless. Umumnya jumlah pelanggan dari masing-masing operator menggambarkan jumlah akses yang tersedia.


Sumber: http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/2070906-jaringan-backbone/#ixzz33Qmhnfb2

Perbedaan Tunneling Protocol, VPN dan IPsec

Gambar Tunneling Protocol

I.    Tunneling Protocol
Pada dasarnya jaringan komputer menggunakan sebuah tunneling protokol saat data dalam protokol HTTP di-enkapsulasi (dibungkus) dalam protokol SSL sebagai payload. Secara sederhana tunneling berarti mengirimkan data melalui koneksi lain yang sudah terbentuk , sebagai contoh saat Anda membuka situs internet banking, pasti dalam awalan akan terdapat URL "https", yang itu sebenarnya adalah data dalam protokol HTTP yang dikirimkan melalui koneksi dengan protokol SSL, atau "HTTP over SSL". Dalam bahasa gaulnya "HTTP digendong SSL".

II.  VPN (Virtual Private Network)
Apakah VPN itu?
Virtual Networking: menciptakan ‘tunnel’ dalam jaringan yang tidak harus direct. Sebuah ‘terowongan’ diciptakan melalui public network seperti Internet. Jadi seolaholah ada hubungan point-to-point dengan data yang dienkapsulasi.
Private Networking: Data yang dikirimkan terenkripsi, sehingga tetap rahasia
meskipun melalui public network.

Cara Kerja
VPN bisa bekerja dengan cara:
dial-up
bagian dari router-to-router

Tunnel dalam VPN sebenarnya hanya logical point-to-point connection dengan otentikasi dan enkripsi. Analoginya adalah kalau sebuah organisasi/perusahaan punya kantor di 2 gedung yang berbeda. Nah, untuk orang/informasi bergerak dari satu kantor ke kantor lainnya, bisa melalui:
kaki lima atau jalan umum
menggali lubang di bawah tanah (analog dengan VPN).

VPN paling sering menggunakan lapisan data link, misalnya:
Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP) dari Microsoft. Contoh yang lain adalah Layer 2 Forwarding (L2F) dari Cisco yang bisa bekerja pada jaringan ATM dan Frame Relay. L2F didukung oleh Internetwork Operating System yang didukung oleh router-router Cisco.
Yang terbaru adalah Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP) yang mengkombinasikan elemen dari PPTP dan L2F.

VPN vs Dial-up Networking:
Misalnya seorang pegawai yang mobile bertugas antarkota. Bisa saja pakai dial-up service, tetapi kalau dial-up antar kota, bisa mahal sekali. Oleh karena itu menggunakan ISP lokal + VPN, untuk mengakses LAN perusahaan.
Selain itu VPN juga akan mereduksi jumlah telephone line & modem bank yang perlu disediakan perusahaan. Perusahaan cukup menyediakan 1 koneksi saja ke Internet. Hal ini akan mereduksi cost dari perusahaan.
Keuntungan VPN terhadap dial-up access:
menghemat biaya interlokal
membutuhkan lebih sedikit saluran telepon di perusahaan
membutuhkan hardware yang lebih sedikit (seperti modem bank)

Kerugian VPN
kedua endpoints dari VPN, koneksinya harus reliable. Sebagai contoh, kalau ISP di sisi client (sang telecommuter employee) tidak bisa diakses/di-dial, maka tentu VPN tidak bisa juga! Lain halnya kalau bisa dial-up service ke kantor.
Performance VPN bisa lebih lambat daripada dial-up service yang biasa tanpa VPN. Hal ini disebabkan karena ada proses tunneling dan enkripsi/dekripsi.

Remote Access VPN
Home user atau mobile user men-dial ke ISP
Setelah ada koneksi Internet, client menghubungkan diri ke remote access server yang telah dikonfigurasikan dengan VPN.
User diotentikasi, dan akses kemudian diizinkan.

Gambar Virtual Private Network

III.    Internet Protocol Security (IPsec)
Internet Protocol Security (IPsec) adalah protokol untuk mengamankan Internet Protocol (IP) komunikasi dengan otentikasi dan enkripsi setiap paket IP dari sebuah sesi komunikasi. IPsec juga mencakup protokol untuk mendirikan otentikasi bersama antara agen pada awal sesi dan negosiasi kunci kriptografi yang akan digunakan selama sesi.
IPsec merupakan end-to-end security skema yang beroperasi di layer internet dari Internet Protocol Suite . Hal ini dapat digunakan dalam melindungi aliran data antara sepasang host (host-to-host), antara sepasang gateway keamanan (jaringan-jaringan), atau antara gateway keamanan dan host(jaringan-to-host) .

IPsec adalah penerus dari standar ISO Layer Security Jaringan Protokol (NLSP). NLSP didasarkan pada protokol SP3 yang diterbitkan oleh NIST , tetapi dirancang oleh proyek Sistem Jaringan Data Aman dari National Security Agency (NSA). IPsec secara resmi ditetapkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) dalam serangkaian Request for Comment dokumen menangani berbagai komponen dan ekstensi. Ini menentukan ejaan dari nama protokol IPsec.

Gambar Ip security

Sumber :
http://ghutem.blogspot.com/2012/11/ip-security-ipsec.html
http://blogie27.blogspot.com/2011/12/635-vpn-tunneling.html

OSPF (Open Shortest Path First)


OSPF (Open Shortest Path First) adalah routing protocol yang secara umum bisa digunakan oleh router lainnya (cisco, juniper, huawei, dll), maksudnya dari keterangan diatas bahwa routing protocol OSPF ini dapat digunakan seluruh router yang ada di dunia ini bukan hanya cisco, tetapi seluruhnya dapat mengadopsi routing protocol OSPF.

OSPF ini termasuk di kategori Link-state routing protocol (sama seperti EIGRP), Link-state routing protocol ini ciri2nya memberikan informasi ke semua router, sehingga setiap router bisa melihat topologinya masing2. Cara updatenya itu secara Triggered update, maksudnya tidak semua informasi yg ada di router akan dikirim seluruhnya ke router2 lainnya, tetapi hanya informasi yang berubah/bertambah/berkurang saja yang akan di kirim ke semua router dalam 1 area, sehingga meng-efektifkan dan meng-efisienkan bandwidth yg ada, lalu convergencenya antar router sangatlah cepat dikarenakan informasi yg berubah/bertambah/berkurang saja yang dikirim ke router2 lainnya. Trus tidak mudah terjadi Routing loops, jika teman2 menggunakan routing protocol OSPF maka dibutuhkan power memory dan proses yang lebih besar, dan OSPF itu susah utk di konfigurasi.
OSPF berdasarkan Open Standard, maksudnya adalah OSPF ini dapat dikembangkan dan diperbaiki oleh vendor2 lainnya.

Hal-hal dasar yang perlu di ketahui ttg Link-state

- Link-state menggunakan hello packet untuk mengetahui keadaan router tetangganya (bukan keseluruhan), apakah masih hidup ataukah sudah mati.
- Menggunakan hello information dan LSAs (Link-state advertisement) yang diterima oleh router lain utk membuat database (topological database) ttg networknya di masing2 router
- Menggunakan algoritma SPF utk mengkalkulasi jarak terpendek utk ke setiap network
- Support CIDR dan VLSM

Hal-hal dasar yang perlu di ketahui ttg OSPF
OSPF dalam menentukan Best Path (Jalur terbaiknya) berdasarkan :

- Cost yang berdasarkan speed dari link (bandwidth)
- Speed dari linknya (bandwidth)
- Cost yang paling kecil dari link OSPF

OSPF mempunyai empat tipe dari network :

- Broadcast Multi-access, ini seperti ethernet
- NonBroadcast Multi-access (NBMA), ini seperti penggunaan pada Frame Relay
- Point-to-point networks
- Point-to-multipoint networks

Untuk mengurangi angka pertukaran informasi antara router2 tetangga dalam satu network (area), OSPF memilih/membuat DR (Designated Router) dan BDR (Backup Designated Router) untuk mengurangi beban dari router2 yg ada. Bila ada perubahan.. maka router yg terdapat perubahan tersebut akan mengirimkan updatenya ke DR terlebih dahulu, lalu DR akan membagi-bagikan update terbarunya ke router2 lainnya secara multicast dengan alamat 224.0.0.5 ke seluruh router OSPF. CMIIW. Intinya.. DR Itu Presidennya dan BDR itu wakil presidennya.

Lalu, kenapa ada DR dan BDR?? pada umumnya dengan rumus ini n*(n-1)/2 akan memberikan adjecency router yang terjadi. Coba bayangkan bila ada 10-15 router.. berarti adjecency relationship yg dikirim setiap router akan banyak sekali kan?!?! berarti traffic akan meningkat dan performa link akan menurun, oleh karena itu dibutuhkan DR dan BDR. Inga2…!!! dalam pemilihan DR dan BDR hanya dapat dilakukan bila tipe networknya adalah Broadcast Multi-access dan NonBroadcast Mulit-access..

- Hello packet dikirim ke router tetangga pada Broadcast Multi-access dan point-to-point itu standarnya adalah 10 detik

- Hello packet dikirim ke router tetangga pada NonBroadcast Multi-access (NBMA) itu standarnya adalah 30 detik

Pada OSPF memiliki 3 table di dalam router :

1. Routing table
2. Adjecency database
3. Topological database

Penjelasan :
1. Routing table : Routing table biasa juga dipanggil sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost utk mencapai router2/network2 lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database : Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3. Topological database : Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.

Dari tadi saya menyebutkan Area, tapi tidak menjelaskan area itu maksdunya bgmn. Klo di dalam EIGRP kita mengenal Internal Route dan External Route (Temen2 bisa baca lagi postingan saya tentang Penjelasan Singkat Tentang EIGRP), nah Area dalam OSPF itu sama maksudnya dengan yg Internal Route dan External Route cmn hanya beda nama saja.

Cara Menggunakan OSPF
Router(config)#router ospf process-id
Router(config-router)#network address wildcard-mask area area-id

Penjelasan sedikit tentang command diatas. process-id itu bisa digunakan antara nomor 1 dan 65,535. Nah yang wildcard-mask itu caranya adalah membalikkan subnet-mask. ex: subnet-mask = 255.255.255.0 lalu wildcard-mask = 0.0.0.255. area-id itu dapat digunakan dari angka 0 to 65,535. Dalam OSPF setidaknya kita harus punya area 0. area 0 sering disebut sebagai backbone.. dan setiap area2 lainnya yang ingin dibuat harus terkoneksi ke area 0. Bila router tersebut dalam ruang lingkup backbone, maka area-idnya harus 0.

Cara Setting OSPF Priority di Interface
Router(config)#interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip ospf priority 0-255

Cara tersebut utk membuat interface dipilih menjadi DR, tapi ingat.. priority terbesar lah yang akan dipilih menjadi DR dan priorty ke 2 yg akan dipilih menjadi BDR. Klo interface tidak di setting priority, berarti interface memiliki priority yg default atau priority = 1.

Verifying OSPF Configuratino
Router#show ip protocol
Router#show ip route
Router#show ip ospf interface
Router#show ip ospf
Router#show ip ospf neighbor detail
Router#show ip ospf database

Kelebihan dari OSPF sebagai berikut
- Tidak menghasilkan routing loop
- Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
- Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
- Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
- Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :
- Membutuhkan basis data yang besar
- Lebih rumit